
Penelitian merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode imiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan merode ilmiah mengandung dua unsur penting, yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverivikasi atau diuji kebenarannya secara empirik (berdasarkan fakta). Data dan informasi yang andal (reliable) dan sahih (valid) digunakan untuk menjelaskan suatu gejala dan atau membuat solusi atas suatu masalah empiris hanyalah data dan informasi yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah. Sementara keandalan (reability) dan kesahihan (validity) data dan informasi ditentukan oleh ketepan menggunakan metode penelitian. Ketepatan menggunakan metode penelitian jika peneliti memiliki pengetahuan tentang metode penelitian secara komprehensif dan mampu mengaplikasikanya secara empiris. Buku ini menyediakan pengetahuan tentang metode penelitian dan didalamnya juga dikemukakan beberapa aplikasi dan dikemukakan sejumlah contoh. Buku ini dapat digunakana oleh mahasiswa yang sedang mempelajari metodelogi penelitian atau yang sedang menyelesaikan tugas akhir kemahasiswaan, para peneliti-peneliti muda atau yang ingin menggunakannya, baik sebagai bahan perbandingan maupun bahan acuan atau bahan kepustakaan.
Tentang Penulis

Ade Ismayani, S.Pd., M. Pd
Website: http://fsd.unsyiah.ac.id/ade_ismayani/
Email: ade_ismayani@unsyiah.ac.id
Order Buku
Bab 1 HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN
Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Penelitian merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Penelitian merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Metode Ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting, yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara empirik (berdasarkan fakta).
Bab 2 MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH
Memecahkan masalah dapat dilakukan pendekatan non-ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara (a) dogmatis, berdasarkan kepercayaan atau keyakinan tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh secara tidak disadari atau tidak dipikirkan terlebih dahulu; (c) spekulatif, coba-coba, atau trial and error, cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya bersifat kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah, yaitu berdasarkan pendapat atau pemikiran logis para ahli dalam bidang tertentu. Masalah yang diteliti hendaknya dihayati oleh si peneliti. Peneliti harus tertarik pada masalah yang akan diteliti. Peneliti harus ada rasa perlu untuk mengetahui jawaban/solusi terhadap masalah yang dihadapi. Apabila peneliti sudah merasa masalah yang dihadapinya itu perlu dicari solusinya dan dihayatinya, maka peneliti akan serius dan semangat dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu permasalahan harus tergambarkan dalam judul penelitian.
Bab 3 VARIABEL PENELITIAN
Dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan teoritis sebagai hasil akhir penelaahan kepustakaan peneliti harus mengindentifikasi variabel-variabel utama yang akan ditelitinya. Peneliti harus mengidentifikasi variabel-variabel apa saja yang akan dilibatkan dalam penelitiannya. Variabel-variabel itu selanjutnya harus diklasifikasikan dan didefinisikan secara operasional, perlu pula ditunjuk alat pengambil data (instrument) yang akan digunakan. Seorang peneliti perlu memahami berbagai macam tipe variabel dan posisinya dalam hubungan antar variabel sebab tiap variabel mempunyai posisi dalam tiap hubungan antar variabel. Tipe variabel dapat berupa variabel independen, variabel dependen, variabel kontingensi, variabel antara atau variabel kontrol. Variabel merupakan ide sentral dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan kata variabel dan hubungan-hubungan antara variabel. Definisi sederhana menyatakan bahwa satu variabel adalah satu konsep atau konstruk yang memiliki variasi (dua atau lebih) nilai. Nilai yang melekat dalam variabel dapat berupa angka dan kategori. Variabel merupakan konsep yang dapat diobservasi (observable) dan dapat diukur (measurable).
Bab 4 PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Penelitian dilakukan untuk penyelidikan sistematis atas suatu masalah dan menemukan jawaban atas masalah tersebut. Penyelidikan yang dilakukan ditentukan oleh paradigma penelitian yaitu penelitian kualitatif atau kuantitatif.Paradigma penelitian membawa kita kepada metodologi penelitian yang meliputi teori-teori dan metode-metode. Banyak penulis membedakan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dinyatakan sebagai paradigma positif, sedangkan penelitian kuantitatif dinyatakan sebagai paradigma fenomenologis atau naturalistis. Paradigma positif dinyatakan sebagai paradigma tradisional, eksperimental. Sebaliknya, paradigma fenomenologis atau naturalistis dinyatakan sebagai pendekatan konstruktif, interpretatif, atau pasca-positivisme.
Penelitian kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar. penelitian kualitatif dapat dikonstruksi sebagai suatu strategi penelitian yang biasaya menekankan kata-kata daripada kuantifikasi dalam pengumpulan dan analisis data, menekankan pendekatan induktif untuk hubungan teori dan penelitian, yang tekanannya pada penempatan penciptaan teori. Oleh karena itu, penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci dan disusun dalam sebuah latar alamiah.
Bab 5 HIPOTESIS
Hipotesis merupakan satu tipe proposisi yang langsung dapat diuji. Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis adalah pernyataan atau jawaban yang tentatif atas masalah dan kemudian hipotesis dapat diverifikasi hanya setelah hipotesis diuji secara empiris. Tujuan pengujian hipotesis ialah untuk mengetahui kebenaran atau ketidakbenaran atau untuk menerima atau menolak jawaban tentatif. Secara metodologis, ada dua tahap untuk menjawab suatu masalah penelitian. Pertama, jawaban teoritis yaitu jawaban yang diberikan berdasarkan teori. Berdasarkan teori kemudian dirumuskan atau diturunkan suatu hipotesis melalui proses dedukasi untuk diuji secara empiris. Kedua, jawaban empiris yaitu jawaban atas suatu masalah berdasarkan data empiris. Melalui pengumpulan data, diperoleh sejumlah data mengenai fenomena yang diteliti. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Walaupun hipotesis penting dalam penelitian sebagai arah dan pedoman kerja, akan tetapi tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak.
BAB 6 DESAIN PENELITIAN
Bab ini menjelaskan hakikat desain penelitian, memperkenalkan tipe utama dari desain penelitian dan menggambarkan bagaimana masing-masing tipe berusaha mencoba memecahkan masalah-masalah penelitian. Setelah merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis, peneliti berada pada posisi untuk memutuskan suatu desain penelitian yang cocok digunakan untuk mengevaluasi hubungan-hubungan yang diduga ada atau menguji hipotesis. Dalam desain penelitian, hubungan antar-variabel yang akan dijelaskan dalam penelitian diidentifikasi, apakah melakukan rancangan hubungan korelasional (mengukur dua atau lebih variabel dan melihat hubungan antara mereka) atau hubungan kausal atau eksperimental (memanipulasi satu variabel dan melihat perubahan yang bersamaan pada variabel yang lainnya). Demikian juga dijelaskan apakah mengadakan penelitian di laboratorium atau di lapangan.
Pemilihan suatu desain penelitian yang sesuai penting untuk menentukan keberhasilan proyek penelitian. Silalahi menyatakan desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Rencana itu merupakan suatu skema menyeluruh yang mencakup program penelitian. Dalam desain penelitian, terangkum dalam paparan mengenai hal hal yang akan dilakukan oleh peneliti, mulai dari penulisan hipotesis dan implikasi operasional hipotesis tersebut sampai pada analisis akhir terhadap data.
BAB 7 POPULASI DAN SAMPEL
Sumber data dapat berupa orang, benda, catatan atau dokumen maupun gerak atau suatu proses. Apa dan siapa yang dipelajari dan dari mana data didapatkan tentang hal yang dipelajari berkaitan dengan persoalan populasi dan sampel. Idealnya penelitian dilakukan terhadap populasi. Akan tetapi dimungkinkan juga untuk mempelajari atau meneliti sebagian dari populasi yang disebut sampel. Jika peneliti meneliti sebagian dari populasi atau sampel, sampel tersebut harus memenuhi dua kriteria penting, yakni ukuran dan keterwakilan.
Populasi adalah seluruh unit-unit yang darinya sampel dipilih. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik. Hakikat spesifik dari populasi bergantung pada masalah penelitian. Batasan populasi secara umum merupakan satu pilihan yang realistis bukan idealistis. Meneliti sampel atau bagian dari populasi disebut penelitian sampel. Penelitian sampel dapat dilakukan apabila populasi terlalu besar dan tersebar sehingga sulit dijangkau oleh peneliti, sulit dalam mengolah data, membutuhkan biaya yang sangat besar, dan waktu terlalu banyak. Hasil penelitian sampel dapat digunakan untuk menjelaskan atau menaksir populasi. Sampel digunakan sebagai taksiran (estimation) dari parameter-parameter proporsi populasi.
Dalam penelitian pendidikan, kita telah menunjuk kepada manusia atau orang (humans) sebagai peserta (partisipants). Akan tetapi, telah menjadi umum dalam penelitian sosial menggunakan istilah subjek ketika membahas tentang manusia atau bukan manusia. Subjek penelitian adalah benda, hal dan atau orang yang padanya melekat data tentang objek penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian memiliki kedudukan sentral dalam penelitian karena data tentang gejala atau variabel atau masalah yang diteliti berada pada subjek penelitian.
BAB 8 LANDASAN TEORI
Landasan teori sangat penting dalam sebuah penelitian terutama dalam penulisan skripsi, peneliti tidak bisa mengembangkan masalah yang mungkin ditemui di tempat penelitian jika tidak memiliki acuan landasan teori yang mendukungnya. Peneliti juga tidak bisa membuat pengukuran atau tidak memiliki standar alat ukur jika tidak ada landasan teori karena bukan sekedar coba-coba (trial and error). Dalam suatu penelitian, deskripsi teori merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah teori yang perlu dikemukakan/ dideskripsikan, tergantung pada luasnya permasalahan dan jumlah variabel yang diteliti.
Menurut Jonathan Turner (dalam Babbie, 1992) menyatakan bahwa teori dalam ilmu sosial adalah penjelasan sistematis tentang hukum-hukum dan kenyataan-kenyataan yang dapat diamati, yang berkaitan dengan aspek khusus dari kehidupan manusia. Sedangkan Menurut Neuman 2003 (dalam Sugiyono, 2012) teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematis melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Deskripsi teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu. Dengan menyelam jauh ke dalam deskripsi teori, akan diketahui kekuatan dan kelemahan suatu teori.
BAB 9 INSTRUMEN PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, sedangkan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik,dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagai alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebagainya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengertian pengumpulan data dan instrumen penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengungkap berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan berbagai cara dan metode agar proses ini berjalan secara sistematis dan lebih dapat dipertanggung-jawabkan kevaliditasannya.
BAB 10 TEKNIK ANALISIS DATA
Pengertian Analisis Data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi sebuah informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna untuk solusi suatu permasalahan, khususnya yang berhubungan dengan penelitian. Analisis data adalah sebuah proses untuk memeriksa, membersihkan, mengubah, dan membuat pemodelan data dengan maksud untuk menemukan informasi yang bermanfaat sehingga dapat memberikan petunjuk bagi peneliti untuk mengambil keputusan terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Analisis data dilakukan untuk mengubah data hasil penelitian menjadi sebuah informasi baru yang dapat digunakan dalam membuat kesimpulan. Secara umum, tujuan analisis data adalah untuk menjelaskan suatu data agar lebih mudah dipahami, selanjutnya dibuat sebuah kesimpulan. Suatu kesimpulan dari analisis data didapatkan dari sampel yang umumnya dibuat berdasarkan pengujian hipotesis atau dugaan.
Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, yaitu alat analisis yang menggunakan model-model, seperti model matematika (misalnya fungsi multivariate), model statistika dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Pada penelitian dengan pendekatan kualitatif, fokus masalah penelitian menuntut peneliti melakukan pengkajian secara sistematik, mendalam, dan bermakna sebagaimana ditegaskan oleh Burgess berikut ini. “Dalam penelitian kualitatif, semua investigator atau peneliti memfokuskan diri pada permasalahan yang dikaji, dengan dipandu oleh kerangka konseptual atau teoritis”.